Inspeksi Harian Pesawat Terbang 4 - Nose Landing Gear and doors
Setelah forward fuselage, inspeksi kita dilanjutkan ke nose landing gear, roda pendarat depan.
Pastikan tidak ada kerusakan pada struktur pintu maupun landing gearnya sendiri. Tidak ada tanda kebocoran dan sebagainya.
Nose landing gear memiliki 3 pintu: forward door, aft door dan leg door.
Sedangkan struktur landing gear sendiri meliputi sejumlah strut, steering cylinder, torque link, shock absorber dan sebagainya
Pastikan bagian-bagian tersebut masih utuh, tidak ada tanda kerusakan dan kebocoran.
Khusus untuk shock absorber, yang meliputi main strut dan sliding tube - panjang sliding tube ini punya ukuran tertentu yang disesuaikan dengan temperatur luar pesawat.
Untuk temperatur rata- rata bandara di Indonesia yang berkisar kurang lebih 30 derajat Celsius dan beban yang teraplikasi di pesawat antara 599-911 psi, maka sesuai gravik servicing nose wheel shock strut, panjang sliding tube adalah 165 mm-273 mm.
Lampu-Lampu
Di nose landing gear juga ada beberapa lampu yang harus dipastikan masih dalam kondisi baik. Tidak retak, kendor dan sebagainya.
Lampu-lamlu tersebut antara lain, taxi light (lampu yang dinyalakan saat pesawat bergerak dari parkiran ke landasan pacu), take off light (dinyalakan saat take off) dan runway turn off light (penerang landasan pacu).
Untuk mengetahui lampu-Lampu ini masih menyala atau tidak, bung teknisi kudu menghidupkannya melalui sejumlah tombol di kokpit. Runaway turn off light malah kadang dipake juga untuk memanggil teman yang lagi lewat depan pesawat. Ada pula teknisi genit yang iseng mengedipkan turn off light kalo pas ada cewek yang melintas.
Comments
Post a Comment